[caption id="attachment_464" align="alignleft" width="150" caption="this is rose"]

Good morning, how are you today? Itulah kata sapaan yang keluar dari mulut seorang guru, yang hendak mengajar bahasa Inggris pagi itu. Sambil memandang, anak-anak pun bingung, guru itu mengatakan bahasa apa barusan?
Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini? Dengan serempak mereka menjawab “ Selamat pagi bu/pak, kami baik-baik saja “. Sambil tersenyum, guru itupun duduk dan memulai pelajarannya.
Sekarang Saya mau Tanya, siapa di sini yang suka main bola? Yang suka main bola acungkan tangannya. Maka sebagian murid laki-laki mengacungkan tangannya. Bagus ucap guru sambil menghitung jumlah tangan yang diacungkan.
Berikut beberapa pertanyaan yang diajukan guru kepada murid yang senang bermain bola :
Guru : Gol (goal) itu artinya apa?
Murid : Masuk gawang
Guru : Benar, sekarang kalau Kornel (corner) itu apa, siapa yang tahu?
Murid : Tendangan sudut, tendangan penjuru bu/pak
Guru : Iya, sekarang kalau Obset (outside) artinya apa?
Murid : Keluar garis
Guru : Benar lagi, kemudian kalau Prikik (free kick) apa?
Murid : tendangan bebas
Guru : tepat sekali, lantas hen (hand) apa coba siapa yang tahu?
Murid : bola kena tangan bu/pak
Guru : hebat, sekarang siapa yang tahu kiper (keeper)?
Murid : Anwar sanusi bu/pak
Guru : sambil mesem, bukan orangnya. Tapi kiper itu apa artinya?
Murid : orang yang jaga bola bu/pak
Guru : hebat, ternyata kalian memang pintar-pintar
Guru : Gol (goal) itu artinya apa?
Murid : Masuk gawang
Guru : Benar, sekarang kalau Kornel (corner) itu apa, siapa yang tahu?
Murid : Tendangan sudut, tendangan penjuru bu/pak
Guru : Iya, sekarang kalau Obset (outside) artinya apa?
Murid : Keluar garis
Guru : Benar lagi, kemudian kalau Prikik (free kick) apa?
Murid : tendangan bebas
Guru : tepat sekali, lantas hen (hand) apa coba siapa yang tahu?
Murid : bola kena tangan bu/pak
Guru : hebat, sekarang siapa yang tahu kiper (keeper)?
Murid : Anwar sanusi bu/pak
Guru : sambil mesem, bukan orangnya. Tapi kiper itu apa artinya?
Murid : orang yang jaga bola bu/pak
Guru : hebat, ternyata kalian memang pintar-pintar
Nah sekarang mau Tanya lagi,
Guru : Siapa yang suka jajan es jus ( ice juice)?
Murid : saya bu/pak
Guru : rasa apa saja yang suka kalian beli?
Murid : stroberi (strawberry/arben), Lemon (lemon/jeruk nipis),rasa oren (orange/jeruk)
Guru : es jus (ice juice)itu warnanya apa saja, ayo siapa yang tahu?
Murid : oren (orange/kuning jeruk), silper (silver/abu-abu keputihan),Ping (pink/merah jambu)
Guru : benar, kalian semua memang hebat-hebat yah!!
Guru : Siapa yang suka jajan es jus ( ice juice)?
Murid : saya bu/pak
Guru : rasa apa saja yang suka kalian beli?
Murid : stroberi (strawberry/arben), Lemon (lemon/jeruk nipis),rasa oren (orange/jeruk)
Guru : es jus (ice juice)itu warnanya apa saja, ayo siapa yang tahu?
Murid : oren (orange/kuning jeruk), silper (silver/abu-abu keputihan),Ping (pink/merah jambu)
Guru : benar, kalian semua memang hebat-hebat yah!!
Di sini ada yang suka main PS (play station) tidak? Kata guru. Murid menjawab, saya bu/pak suka. Ohhh kalian ada yang suka? Baik, sekarang mau Tanya lagi.
Guru : Gim oper (game over) itu apa?
Murid : ganti pemain bu/pak
Guru : ya bisa, sekarang kalau plai (play) itu apa?
Murid : mainkan bu/pak
Guru : benar, kemudian kalau enter itu artinya apa?
Murid : ok bu/pak, masuk permainan bu/pak
Guru : iya gak apa-apa. Kemudian kalau nek (next) siapa yang tahu?
Murid : lanjutkan bu/pak
Guru : Gim oper (game over) itu apa?
Murid : ganti pemain bu/pak
Guru : ya bisa, sekarang kalau plai (play) itu apa?
Murid : mainkan bu/pak
Guru : benar, kemudian kalau enter itu artinya apa?
Murid : ok bu/pak, masuk permainan bu/pak
Guru : iya gak apa-apa. Kemudian kalau nek (next) siapa yang tahu?
Murid : lanjutkan bu/pak
Dialog di atas, merupakan kenyataan kehidupan yang terjadi di lingkungan sekolah yang ada pada anak atau saudara kita. Disadari atau tidak, bahwa bahasa Inggris menjadi hal yang lumrah pada saat sekarang ini. Dengan semakin pesatnya teknologi informasi dan telekomunikasi, maka semakin cepat pula penyebaran, pemahaman dan penggunaan Bahasa Inggris di kalangan masyarakat. Apalagi bagi mereka yang menggunakan ponsel atau computer, tentunya mereka lebih mengenal bahasa itu dengan sangat bersahabat.
Kata Game over, next, orange, pink, goal, free kick,ice juice, dan lain sebaginya menjadi lebih mudah dipahami, karena kata-kata itu digunakan atau tersisip pada jenis kegiatan yang bersifat permainan, jajanan, dan hal lain yang dianggap harian.
Kenapa permainan?, siapapun apalagi anak-anak, mereka senang bermain. Maka sesulit apapun bahasa yang disajikan apabila permainannya menarik akan menjadi hal yang disenangi.
Kemudian jajanan, biasanya justru ini yang menjadi daya tarik, terutama pada anak-anak. Kamu beli apa? Saya habis beli freciken (fried chiken). Coba terjemahkan, maka fried chiken adalah Fried = goreng, chiken = anak ayam. Jadi artinya “fried chiken adalah goreng anak ayam”. Padahal diartikan dengan ayam goreng, yang kita lebih gaya barangkali menyebut fried chiken ketimbang ayam goreng.
Sekarang kita kembalikan kepada judul tulisan ini “Yuk Belajar Bahasa Inggris”. Apabila mencermati dialog di atas,sepertinya kita akan lebih mudah belajar dan mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak atau siapa saja. Dengan alasan bahwa ternyata kosa kata telah lebih dulu diketahui dan digunakan ketimbang dipelajari sebelumnya.
Nah pertanyaannya bagaimanakah cara yang tepat belajar bahasa Inggris ?. Cara yang tepat belajar bahasa ini untuk siapa, kalangan mana, tentu pertanyaannya seperti itu.
Banyak praktek, tehnik yang digunakan orang untuk mengajar dan menerapkan pelajarannya. Semuanya disesuaikan dengan tahapan usia dan kebutuhan atau targetnya. Pelajaran untuk anak-anak akan berbeda dengan pelajaran untuk remaja, dewasa dan orang tua. Akan tetapi, disini Saya tidak akan menyampaikan cara untuk tahapan-tahapan usia itu, karena saya juga belum mahir. Yang akan Saya utarakan adalah “Belajar Bahasa Inggris Bagi Pemula”. Dipastikan, bahwa bahasa adalah keterampilan, maka kita harus sering mempraktekannya.
Caranya mungkin simple saja, seperti berikut :
- Persiapkan Kamus Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris ( Saya sarankan karya Jhon. M. Echol & M shadily) saja. Kalau tidak ada, apa saja yang penting ada.
- Persiapkan ruangan khusus, bila perlu seisi rumah jadi medianya.
- Persiapkan alat tulis dan kertas kosong,lem/perekat dan gunting atau pemotong kertas.
- Persiapkan papan tulis atau white board pada suatu ruangan.
- Persiapkan diri untuk belajar dan menggunakanya.
Sekarang kita mulai belajar mengenal (bukan menghafal) kosa kata, dengan cara :
- Coba lihat setiap benda yang ada di dalam dan luar ruangan, cari tahu namanya dan cari pada kamus apa bahasa inggrisnya benda tersebut.
- setelah diketahuai nama dan bahasa inggrisnya, catat arti bahasa inggrisnya saja pada kertas kosong tadi dan temple pada benda tersebut. Misal ada cermin, maka kita tempelkan kertas dengan tulisan Mirror.
- Biarkan setiap benda yang ada disekeliling kita penuh dengan kertas yang terdapat kata Bahasa Inggris. inilah fungsi dari ruangan khusus atau seisi rumah.
- Catat serta gambarkan kata dan kalimat pada white board yang sekiranya benda yang kita tahu tidak ada di lingkungan kita.
- Kalau memungkinkan, catatan-catatan tersebut dibawa kemanapun pergi dan ditambahkan kata lain saat menemukan benda baru.
Cara ini memang bisa dibilang lama (kembali kepada siswa dan Guru), namun akurat dan menempel dalam ingatan. Sehingga kosa kata yang dimiliki lebih banyak dengan tidak terasa. Selain praktek penempelan kata, bisa juga dengan membeli produk-produk poster yang sudah tersedia saat ini. Malahan kalau memang seseorang itu ulet dan rajin, disaat ia membeli jajanan dengan kemasan pasti dia akan melihat, membaca, seluruh tulisan yang ada pada kemasan tersebut. Misal pada mie instan atau produk biskuit, rata-rata terdapat Bahasa Inggris, bahasa Arab dan Indonesianya. Yang akan menjadi guru terbaik karena tulisan tersebut digunakan secara national dan untuk export. Dengan bungkus makan tersebut, bisa diambil contoh :
Bahasa Indonesia | Bahasa Inggris | Bahasa Arab |
KomposisiTepung teriguMinyak nabatiBuka di siniKode produksi | IngredientsWheat FlourVegetable oilOpen hereProduction code | Al makuunaatuDaqiiqulqomhiZaetun nabaatiyyunIftah hunaTaariihul intaaj*double huruf, dibaca panjang |
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, sebagai kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa :
Bahasa merupakan keterampilan, maka harus dimulai dengan keinginan dari setiap pelajar dan kecerdikan para pengajarnya. Apapun praktek yang diajarkan, semua mengacu pada :
- Reading dan writing,yaitu mengenal, melihat dan membaca setiap benda yang ada di lingkungan kita untuk kita ingat perubahan bahasanya.
- Listening, merupakan praktek lanjutan agar bisa membedakan cara membaca dari setiap tulisan dan atau kalimat yang kita pakai dan ucapkan. Sebagai contoh kata Color dengan kata Colour (dibaca kaler) yang artinya sama, yaitu warna. Kita bisa memanfaatkan lyric lagu untuk kita gunakan dalam tahap listening.
- Speaking/comporsation, proses ini yang utama. Karena belajar bahasa adalah untuk dipergunakan dalam percakapan. Meskipun pada kenyataannya banyak orang yang pintar berbahasa inggris namun tidak bisa menggunakan dalam percakapan atau hanya sebatas mengerti dan digunakan dalam membaca saja.
Sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat.
Met malem pak guru
ReplyDeleteMalem Mas Aji Waskim Sudarja, trims sudah mampir.
ReplyDeletehahaha, saya dibilang Pak guru.......
Met malem pak guru
ReplyDelete