Setiap manusia punya banyak kebutuhan dan keinginan. Namun, keinginan akan lebih banyak daripada kebutuhan. Manakala kita butuh sandal, maka satu pasang sandal akan lebih terasa cukup dan apabila kita ingin sandal, maka lima pasang yang kita miliki tidak akan pernah terasa terpenuhi.
Keinginan yang banyak dan terpenuhi merupakan imajinasi banyak orang. Lantas apakah apabila semua keinginan telah terpenuhi manusia akan merasa tenang dalam hidup ? Akan merasa aman dalam berfikir dan berpijak ? Jawabannya tentu tidak, karena segala sesuatu ada aturannya.
Allah telah menetapkan aturan bagi ciptaannya. Mulai dari penciptaan alam semesta, hingga tata cara mahluknya bersosialisasi, kususnya manusia. Turunnya aturan merupakan sesuatu yang tidak sekaligus, akan tetapi berangsur sesuai dengan keadaan. Hal itu merupakan kasih sayang Allah atas mahluknya demi tercipta kesejahteraan dalam hidup. Sebaliknya, tidak akan ada kesejahteraan dalam hidup tanpa adanya kasih sayang diantara sesama manusia dan alam.
Berbicara kesejahteraan dan kasih sayang, Allah banyak mengungkapkan dalam firmannya. Namun yang lebih utama adalah bagaimana kita mau mengaplikasikan dan menerapkan aturan tentang kesejahteraan dan kasih sayang itu sesuai dengan posisi dan porsi masing masing. Karena sungguh Al qur’an telah Allah jadikan di dalamnya sesuai dengan penempatannya. Untuk pendidikan ada aturannya, untuk economy, politic, pemerintahan, hokum pidana perdata, serta berbagai cabang aturan lainnya yang mencakup tata aturan kehidupan di alam ini.
Pertanyaan, apakah sekarang kita sadar bahwa diri kita adalah manusia yang taat terhadap aturan Allah atau menjadi penentang?
Turunnya Al Qur’an dan masuk ke dalam hati sanubari kita, agar menjadi pensejahtera dan menimbulkan kasih sayang di antara sesama di sesuaikan dengan kemampuan, potensi diri, dan itu bagi orang ingin mengetahuinya. Dengan tahu, orang kan menjadi mau.
Pribahasa mengatakan “ tidak mau karena tidak tahu, maka seharusnya anda tahu” . Tahu dan mau merupakan paket yang tidak bisa dipisahkan. Sungguh tidak akan pernah tahu jika dia tidak mau, karena dia tidak mau, maka dia tidak tahu.Tahu berbeda dengan pengetahuan, siapa orang banyak tahu maka ia punya pengetahuan. Namun, Al Qur’an bukan hanya pengetahuan , tapi harus menjadi kemauan dan itulah aplikasi.
Dengan terciptanya banyak aturan, haruslah manusia tahu bahwa terciptanya kesejahteraan terbentuk dari berbagai macam kegiatan/aktifitas keilmuan. Layaknya rumah, tidak akan terbentuk apabila hanya dari satu substansi saja. Namun, mesti ada berbagai bahan yang lain seperti kayu, kaca, cement, pasir dan bahan lainnya yang menunjang pembangunan itu.
Hal yang lain dan terpenting adalah bagaimana kita mampu menciptakan pola bangunan tersebut, dengan menggunakan rancangan yang dahsyat dibarengi para pelaksana yang handal. Dan ingatlah, mari kita cari tahu supaya kemauan menjadi kebutuhan….!!!!!
No comments
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya. Tinggalkan Komentar anda, secepat mungkin Saya Balas dan Berkunjung Ke Blog Sobat.